Borneo Jazz Festival, yang diselenggarakan di Miri, Sarawak, Malaysia, telah menjelma menjadi salah satu festival jazz paling bergengsi di Asia Tenggara. Festival yang pertama kali digelar pada tahun 2006 ini, diprakarsai oleh Sarawak Tourism Board sebagai upaya mempromosikan pariwisata Sarawak melalui musik dan budaya.
Seperti juga festival serupa di Indonesia, Borneo Jazz Festival digagas untuk merayakan musik jazz dan keanekaragaman budaya. Pada awalnya, festival mengkurasi musisi jazz klasik maupun kontemporer dari berbagai belahan dunia. Hingga di tahun 2011, Festival mulai memperluas genre dengan memasukkan unsur world music, blues, dan funk untuk menarik audiens yang lebih luas. Hal serupa yang dilakukan Java Jazz Festival.
Dan kemudian di tahun 2020, Pandemi COVID-19 memaksa festival ini untuk beradaptasi. Beberapa edisi dilakukan secara virtual atau dalam format hybrid, menggabungkan acara langsung dan streaming online, menarik penonton dari berbagai negara.
Untuk perhelatan Borneo Jazz Festival 2024, berlangsung dari 29 – 30 November di Eastwood Valley Golf and Country Club, Miri. Dan malam pertama tadi menghadirkan ragam penampil dari mancanegara.
● Rio Sidik, pemain terompet dan vokalis jazz asal Indonesia.
● Makaya McCraven, drummer jazz inovatif dari Amerika Serikat.
● WVC Jazz Ensemble, grup jazz instrumental terkenal dari Malaysia.
● Ta’dan, jazz fusion duo asal Miri.
● Gerhana Ska Cinta, unit ska legendaris asal Kuala Lumpur.
Penampilan Gerhana Ska Cinta sama sekali tidak terasa dipaksakan. Karena sesuai dengan semangat keragaman dan esensi musik yang dinamis, Borneo Jazz Festival menjadi platform budaya dan kreativitas yang mempertemukan audiens dari berbagai perspektif selera musik. Apa yang mereka tampilkan di atas panggung menjadi bukti, kenapa Gerhana Ska Cinta mampu bertahan selama 25 tahun dan menjadi ikon musik nasional di Malaysia.
And don’t you sleep on Rio Sidik.
Rio tidak hanya dikenal karena keahliannya bermain musik, tetapi juga karena showmanship yang apik di atas panggung. Sebagai musisi, ia memiliki dengan kemampuan unik untuk menggabungkan elemen jazz klasik, pop, dan musik tradisional dalam karyanya.
Memulai karir di Bali, Rio Sidik telah menjadi ikon musik jazz di Bali dan telah tampil di berbagai panggung lokal maupun internasional. Ia memimpin bandnya sendiri, Rio Sidik Quartet, yang turut mengiringi penampilannya malam tadi.
Borneo Jazz Festival 2024 akan ditutup malam ini dengan penampilan diva legendaris, Sheila Madjid. Can’t wait for tonight!