Pemerintah Kota Pontianak berkomitmen menjadikan Pontianak sebagai kota ramah disabilitas dengan semaksimal mungkin memfasilitasi kebutuhan anak-anak disabilitas. Satu diantaranya adalah sekolah inklusi.
Sekolah inklusi merupakan sistem layanan pendidikan yang mengatur agar difabel dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan komitmen tersebut diwujudkan dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan bagi anak-anak disabilitas.
Menurutnya, sejauh ini memang belum seluruh sekolah siap menjadi sekolah inklusi dalam mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Oleh sebab itu, melalui bimbingan teknis persiapan sekolah inklusi bagi anak disabilitas yang digelar kemarin, diharapkan bisa menjadi solusi bagi Kota Pontianak dalam menjawab kebutuhan dan keinginan menjadikan kota yang ramah disabilitas. Terutama memfasilitasi tumbuh kembang anak-anak disabilitas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan Lazis menerangkan beberapa sekolah inklusi percontohan untuk tahap awal diantaranya
TK Terpadu Tabrani Ahmad,
TK Selayar,
SDN 06,
SDN 34,
SMPN 2 dan SMPN 23.
Ia berharap seluruh sekolah negeri di Pontianak bisa menerapkan sekolah inklusi. Pihaknya juga akan mempersiapkan tenaga khusus sehingga para guru yang akan mengajar sudah siap. Untuk sekolah yang menjadi percontohan dipastikan telah siap melaksanakan program tersebut.