Dilansir dari ANTARA Kalbar, Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyebutkan, untuk menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan segera tiba, para pihak harus ikut mencegah bencana tahunan, yakni kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Ia menyebutkan beragam dampak dari karhutla, mulai ekologi, menurunnya kekayaan hayati dan bahkan mengganggu semua aktivitas masyarakat. Tahun lalu, aktivitas ekonomi, terutama penerbangan, jasa perhotelan dan aktivitas yang berhubungan kegiatan pergerakan, terhambat karena kabut asap.
Menurutnya ada empat hal yang harus menjadi perhatian semua pihak dalam pencegahan dan penanganan karhutla di Kalbar.
Pertama, perlu respons cepat. Hal itu agar operasi penyelamatan dan mengurangi jumlah korban.
Kedua, perlu koordinasi yang cepat dan baik dari berbagai pihak, baik dengan TNI dan Polri serta lainnya.
Ketiga, pengelolaan informasi yang akurat sehingga penanganan dan kebijakan bisa tepat sasaran.
Keempat, optimalisasi perangkat yang ada hingga ke desa.
Ia berpesan dan mengajak semua masyarakat untuk menyadari bahwa bencana karhutla adalah tanggung jawab bersama.