Simulasi pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan digelar di SMP Negeri 1 Pontianak, dan diikuti oleh siswa kelas 9.
Kepala SMP Negeri 1 Pontianak, Yuyun Yuniarti menjelaskan, sebelum melakukan uji coba, pihaknya terlebih dahulu mengisi daftar periksa kesiapan sekolah yang memang ada di laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satunya adalah sarana cuci tangan dengan sabun hingga pada pengaturan duduk dan sebagainya. Termasuk SOP yang sudah dikeluarkan oleh Kemendikbud.
Setelah itu, pihak sekolah juga menyebarkan kuisioner kepada peserta didik dan orang tua tentang pemetaan kesehatan mereka. Dengan demikian pihaknya sudah memiliki data, siapa saja siswa yang punya penyakit bawaan dan sebagainya.
Yuyun mengungkapkan, pada simulasi ini hanya menggunakan sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 30 siswa. Sementara dari 273 siswa kelas 9, 83 persennya sudah menyatakan kesiapannya mengikuti pembelajaran tatap muka di kelas.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan kegiatan simulasi ini sebagai uji coba penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Ia berharap para siswa bisa menjadi contoh atau duta protokol kesehatan di sekolah bagi lingkungan maupun teman-temannya.
Edi menilai, fasilitas SMPN 1 Pontianak sudah siap, termasuk rambu-rambu atau papan petunjuk dalam menjalankan protokol kesehatan. Tak kalah pentingnya, kepala sekolah dan guru yang ada di sekolah bisa mengawasi anak didiknya dalam mematuhi protokol kesehatan.
Ia juga menambahkan, dalam proses uji coba ini melibatkan komite sekolah dan orang tua siswa, sehingga jangan sampai ada pemaksaan. Jika ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti proses uji coba ini maka akan diberikan kelonggaran.