Membahas film dokumenter Meet Me in the Bathroom yang diadaptasi dari buku karya Lizzy Goodman dengan judul yang sama. Film ini mengeksplorasi kebangkitan indie rock di New York medio awal 2000-an, menyoroti bagaimana kota tersebut menjadi pusat bagi sejumlah band, seperti The Strokes, Yeah Yeah Yeahs, Interpol, dan LCD Soundsystem.
Film ini tidak hanya tentang musik, tetapi juga mengangkat dinamika sosial, budaya, dan teknologi yang mempengaruhi skena musik saat itu. Dan ternyata, Panji sudah mencari film ini selama bertahun-tahun. Dari platform legal sampai yang super ilegal. Entah bagaimana bisa gak ketemu. Meet Me in the Bathroom bisa Bujang Dare tonton secara legal dan gratis di archive.org (catatan: beberapa hari yang lalu situs Internet Archive diserang hacker hingga tidak bisa diakses. Sampai artikel ini dimuat, situs masih down).
Akhirnya minggu ini bisa kembali merekomendasikan anime yang layak masuk daftar tonton Bujang Dare. Yang pertama adalah remake dari anime klasik Ranma 1/2. Kali ini ditangani studio Mappa, jadi tidak usah diragukan lagi kualitas animasi dan voice overnya. Tetap berpegang teguh pada cerita asli Rumiko Takahasi, Ranma 1/2 menggabungkan aksi, komedi, dan romansa, dengan visualisasi yang up to date dengan teknologi masa kini.
Kemudian Dandadan. Sebuah seri yang sudah dinanti penikmat manga dimanapun. Versi anime ditangani studio Science Saru, yang juga berada dibalik kanvas untuk seri Devilman Crybaby dan Scott Pilgrim. Dandadan harus Bujang Dare saksikan sendiri. Karena plot yang terlalu absurd untuk dijelaskan. Dan tidak lupa mengingatkan, ini bukan tayangan yang ramah anak ya. Not suitable for kids 😁
Simak selengkapnya di podcast Ruang Film