Kampanye “We Are One”: Hanya Sampaikan Berita Positif

Di tengah pandemi virus corona, banyak sekali berita dan informasi yang diterima oleh masyarakat. Namun berbagai berita dan informasi itu tidak semuanya benar. Sebuah kampanye “We Are One” mengajak semua orang untuk hanya menyerap berita-berita yang benar dan menolak berita-berita palsu atau hoaks. 

Kelompok yang peduli dengan hal-hal benar dalam menghadapi pandemi Covid 19 ini memutuskan untuk melakukan kampanye video positif dengan slogan “Kita adalah Satu”. Kampanye itu hanya menerima dan menyebarkan berita positif.

Tujuan mereka adalah menerapkan pola pikir positif secara global, dengan mengucapkan dan menyebarkan energi positif ke dunia agar umat manusia menjalani kehidupan yang sehat, baik fisik maupun mental. Proyek itu digagas oleh Onggy Hianata,seorang pengusaha bersama dengan teman-temannya di Indonesia.

Nyo Ai Ling, salah seorang relawan kampanye “We Are One” mengatakan kepada VOA bahwa pihaknya sangat prihatin karena di tengah upaya pemerintah dan tenaga medis memutus rantai penyebaran Covid-19, banyak sekali berita yang meresahkan dan menakuti masyakarat. Ditambah lagi maraknya hoaks.

“Dengan ini Pak Onggi mengambil inisiatif bersama teman-teman untuk mengajak masyarakat dunia hanya berbagi dan mengkonsumsi berita-berita positif. Ini otomatis meningkatkan imunitas mereka dari segi fisik, emosi, dan spiritual,” paparnya.

Dalam satu minggu, dari 14 April hingga 21 April 2020, berhasil terkumpul foto dari 197 negara. Kemudian kampanye ini diperpanjang hingga 25 April, dan menerima 3.700 foto.

Ary Hellya Kurniati, relawan “We Are One” lainnya, mengatakan pihaknya menggunakan berbagai platform media sosial, seperti Facebook, untuk menyebarkan kampanye itu. 

“Pada waktu mulai menyamai jumlah anggota PBB, 197 kan? Nah itu mulai seru. Karena mulai banyak negara yang kami belum mempunyai teman.Akhirnya kami mencarinya lewat FB,” tuturnya.

Untuk memudahkan berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara, Ary mengatakan, mereka menggunkan aplikasi penerjemahan, Google Translate.

“Karena kadang-kadang kami harus berbicara dalam bahasa Spanyol. Contohnya dengan orang di Andora. Akhirnya terkumpul orang di sana dan terkumpullah dalam 10 hari 218 negara,” kata Ary.

Kampanye “We Are One” ini menekankan bahwa umat manusia memiliki satu kebutuhan bersama, yaitu hidup dalam kedamaian dan keselarasan.

Dalam proyek ini, peserta secara sukarela mengambil foto dengan memegang kertas yang berisikan slogan yang sama yaitu “Selamatkan Hidup dari Covid-19. Hanya menyampaikan dan menyebarkan berita-berita positif”.

Duta Besar Indonesia untuk Columbia merangkap Antigua dan Barbuda, Priyo Iswanto, memuji kampanye “We Are One.”

Menurut Priyo, yang berpartisipasi dalam kampanye itu, mengatakan gagasan “We Are One” bisa membangun solidaritas masyarakat dunia, mendorong kerja sama dan menumbuhkan optimisme pada masyarakat yang saling tergantung.

“Membagi berita positif sangat bermanfaat untuk mengangani pandemi covid 19. Karena masyarakat masih menerima berita negatif yang kadang justru membingungkan atau menyulitkan penanganan Covid 19 ini,” tutur Priyo seraya mendorong rekan-rekan di Amerika Latin dan Karibia untuk berpartisipasi dalam “We Are One”.

Selain Priyo, beberapa tokoh Indonesia juga ikut meramaikan kampanye itu. Salah satunya Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama atau yang dikenal dengan Ahok.

Pada 16 Mei lalu, gerakan ini meluncurkan video kampanyenya di YouTube. Mereka ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa kita semua adalah manusia yang memiliki harapan dan aspirasi sama, dengan motto: Kita adalah satu. Saya melindungi Anda dan Anda melindungi saya”. [ps/jm]