Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta Pondok Pesantren mendorong para santrinya untuk berinovasi dalam menyikapi adaptasi kebiasaan baru di masa Normal Baru.
Ia juga mendorong pesantren mengajarkan para santri berniaga sehingga menjadikan pesantren bagian dari pendidikan vokasi.
Menurutnya, Pesantren adalah lembaga yang melaksanakan pendidikan. Untuk itu, pesantren harus melahirkan santri-santri dengan kualitas sumber daya manusia yang baik dan bisa memasuki pasaran kerja.
Sutarmidji menambahkan, Kalbar memiliki target selama 5 tahun kedepan akan memiliki 5000 hafiz Qur’an. Dan untuk saat ini, Kalbar sudah mempunyai kurang lebih 3000 hafiz Qur’an yang sedang menempuh pendidikan menghafal Al Qur’an.
Mengenai imunitas para santri, Sutarmidji mengingatkan para pengasuh pondok pesantren untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi ke puskemas terdekat.