FOTISMINI: Swellow

Fokus Artis Minggu Ini membahas perjalanan dan karya dari band indie rock asal Bogor, Swellow, yang sudah menempati posisi puncak Volare Number One Sound edisi 5 Januari lalu dengan single kamera yang juga kolaborasi mereka dengan The Cottons & Zeke Khaseli.

Swellow, dengan personil Bayu Ramadhan Dwi Azni (vokal), Andi Idam Fauzi (gitar), Afnan Hissan (gitar), Misbahuddin Nika (bas), dan Muhammad ‘Opay’ Fadhli (drum). Mereka juga terlibat dalam beberapa band Bogor lainnya seperti Reid Voltus, The Kuda, Texpack, Diskoteq, dan Rasvala.

Swellow memulai debutnya dengan merilis album mini berjudul “Karet” pada tahun 2021. Album ini awalnya hanya tersedia di Bandcamp melalui label mereka, Tromagnon Records, dan dalam format kaset, sebelum akhirnya dirilis di layanan streaming musik pada 2 Juli 2021.

“Karet” berisi lima lagu: “Sukar”, “Gargantua”, “Berita Harian”, “Asam”, dan “Pelintas”. Materi lagu ini telah dipersiapkan sejak 2019, dan dipilih untuk merepresentasikan wajah Swellow. Proses mixing dan mastering album ini ditangani oleh Deni ‘Denol’ Noviandi dari Bens Co. Studio, yang sering membantu penggarapan perilisan band atau musisi dari Bogor.

Setelah “Karet”, Swellow merilis single “Kalam” pada tahun 2022, diikuti dengan dua maxi-single berjudul “Simpul Tak Berdaya” dan “Jeruk Segar” pada tahun 2023. Puncaknya, mereka merilis album penuh pertama yang diberi judul “Katus” pada tahun 2023.

Menariknya, penamaan “Katus” berasal dari typo saat mengetik kata “kaktus”, yang kemudian dianggap sesuai karena dalam bahasa Sunda, “katus” berarti kaktus. Meskipun dalam fengshui kaktus dianggap membawa sial, Swellow justru mengaitkannya dengan berbagai pengalaman pribadi yang dituangkan dalam lirik lagu mereka.

Proses produksi “Katus” lebih terstruktur dibandingkan “Karet”. Dengan bantuan manajer mereka, Pram, Swellow dapat mewujudkan konsep dan karakter sound yang diinginkan. Mereka juga berkolaborasi dengan musisi Harlan Boer dalam lagu “Penjara”, yang menambah kekayaan musikalitas album ini.

Swellow dikenal dengan nuansa indie rock yang khas, dengan lirik yang mencerminkan pengalaman hidup para anggotanya. Mereka berhasil menciptakan karya yang tidak hanya mewakili diri mereka, tetapi juga mewakili pendengar mereka yang mayoritas berusia 18-35 tahun.

Pada 8 November 2024, Swellow merilis album mini kedua mereka yang berjudul “Pasang”. Album mini ini berisi tujuh lagu: “pagi”, “bertamu”, “pasang”, “pabrik”, “siang”, “lagu” (feat. The Cottons), dan “kamera” (feat. The Cottons & Zeke Khaseli). Dalam album mini Pasang ini, Swellow mengeksplorasi berbagai genre, mulai dari indie rock hingga madchester, dengan lirik yang merangkum pengalaman personal para personel, mulai dari pandangan politik hingga energi yang terjadi di dalam band. 

Proses pengerjaan album mini “Pasang” dilakukan dengan lebih santai dibandingkan album sebelumnya, “Katus”. Hampir seluruh proses rekaman dilakukan di Bogor, kecuali dua lagu bersama kolaborator (The Cottons & Zeke Khaseli) yang beberapa prosesnya dilakukan terpisah. Eksplorasi musikal dalam album mini ini dipengaruhi oleh lagu-lagu yang didengarkan secara intens oleh para personil, dengan perpaduan ragam genre seperti indie rock, indie pop, madchester, hingga krautrock. 

Swellow dikenal dengan nuansa indie rock yang khas, dengan lirik yang mencerminkan pengalaman hidup para anggotanya. Mereka berhasil menciptakan karya yang tidak hanya mewakili diri mereka, tetapi juga resonan dengan pendengar berusia 18-35 tahun. Dengarkan lebih sering sepekan ini karya-karya dari Swellow diputarkan di Radio Volare ya!

Simak terus Fokus Artis Minggu Ini setiap Sabtu pukul 2 siang bersama Elis. Untuk tahu lebih banyak lagu-lagu Swellow, cek playlist berikut: