FOTISMINI: Romy

Romy menjadi Fokus Artis Minggu Ini di Radio Volare, berkat lagunya, Loveher yang jadi #1 pekan lalu di Volare Number One Sound.

Penyanyi-penulis lagu, gitaris, komposer dan produser rekaman: Romy Madley Croft, lebih kita kenal dengan nama Romy, kelahiran London pada 18 Agustus 1989. Bersama dengan teman masa kecilnya Jamie Smith (AKA Jamie xx) dan Oliver Sim, dia membentuk band rock indie minimalis The XX. Pada tahun 2009 mereka merilis album debut mereka, xx, yang memberi mereka Mercury Prize. Romy juga sempat berkolaborasi dengan beberapa artis seperti Kelela, Silk City, Halsey, King Princess dan Dua Lipa. Sejak 2020, ia telah merilis materi solo sebagai Romy. 

Romy sudah menyukai 90’s dance music, jauh sebelum bergabung bersama The XX. Ada suatu masa ketika Romy berada di klub di Soho menikmati nineties rave classics seperti “Everybody’s Free” dari Rozalla dan trance music seperti “Beachball” dari Nalin & Kane. Saat Romy sudah bergabung dengan The XX, kadang dia nge-DJ di after show mereka dan memainkan 90s dance music yang dia sukai ini. Beberapa orang dengan agresif bertanya kepadanya, “kamu beneran suka musik begini?”. Mereka seperti tidak percaya kalau Romy suka dengan 90s dance music.

Pada April 2020, ketika London lockdown karena pandemi Covid-19, Romy bersiaran langsung Instagram untuk membuat pengumuman yang tidak terduga. Dia yang dikenal sebagai penyanyi dan gitaris yang pendiam dan agak gothic dari The XX, trio Inggris berpengaruh yang pertama kali muncul pada tahun 2009 dengan musik rock indie minimalis mereka, memberi tahu penggemarnya bahwa dia sedang mengerjakan album solo debut yang “menyenangkan” dan “upbeat”, yang akan keluar dari “musik gitar” yang dia buat selama bertahun-tahun bersama The XX. 

Romy mengaku proyek solonya sangat terinspirasi oleh klub klasik Inggris dari akhir tahun 90-an dan 2000-an. Setelah melihat daftar putar di ponselnya selama beberapa detik, dia mencantumkan hit Ultra Nate tahun 1997 “Free” dan lagu house Roger Sanchez tahun 2001 “Another Chance” sebagai dua contoh jenis musik yang dia referensikan: lagu poppy cerah yang bisa Anda nyanyikan ikut dan menari, namun tetap memiliki “emosi yang tulus”.

Lagu-lagu seperti Ultra Nate dan Roger Sanchez mengingatkannya pada saat dia mulai menjadi DJ di klub gay London pada usia 17 tahun, berkencan dengan sesama rekan band The XX, Oliver Sim, dan menemukan komunitas queer untuk pertama kalinya. Dia masih suka memainkan lagu-lagu lama tadi dalam set karena kemampuan lagu-lagu itu untuk menyatukan orang-orang. Romy mengaku senang ketika dapat membuat orang-orang merasa terhubung karena nostalgia sesaat yang mereka alami ketika mendengarkan musik yang ia mainkan.

Lifetime, debut single Romy dirilis pada 29 September 2020 melalui label Young Records. Single ini ditulis oleh Romy bersama Fred Gibson dan Henry Counsell. Diproduseri oleh Fred again…, Jamie xx, Joy Anonymous, Marta Salogmi dan Romy sendiri. Lifetime menampilkan irama trance uptempo yang mendasari suara lembut Romy, yang masih menyimpan kerentanan yang dia bawa ke xx, namun pada lagu Lifetime ini, kepercayaan diri seorang house diva baru telah ditemukan.

Kini, Romy tinggal di London Timur bersama pasangannya, seorang fotografer bernama Vic Lentaigne, juga bersama anjing bernama Mouse dan kucing bernama Zola. Romy pernah ikut kursus puisi di Masterclass, karena ingin tahu apakah belajar menulis di tingkat akademis dapat membantunya dalam menulis lagu. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai menulis untuk artis lain. Ini lahir dari “obsesi” untuk mencari tahu teknik yang digunakan untuk membuat hit radio pop. Romy sejak itu membantu menulis lagu untuk King Princess dan Halsey dan berkontribusi pada hit pemenang Grammy Award “Electricity” oleh Dua Lipa dan Mark Ronson. 

Romy mengaku dengan puisi dan tulisannya untuk orang lain, dia kemudian menemukan bahwa dia ingin menyimpang dari aturan begitu dia mempelajarinya. Beberapa manfaat Romy ikut kelas menulis, salah satunya dia bisa bertemu dengan Fred Again, yang kemudian memproduseri materi solo debutnya. Untuk lagu pertama yang mereka tulis bersama, Romy bertanya-tanya, bagaimana saya bisa membuatnya berbeda untuk saya? Jadi dia memutuskan untuk mengubah lirik yang sudah dia tulis dari “I love you” menjadi “I love her.” Setelah itu, lebih banyak lagu mulai mengalir.
Kelas menulis juga membantu Romy menemukan keberanian untuk bernyanyi lebih keras, yang menandai perkembangan besar dari bernyanyi pelan khas Romy sejak awal bermusik di The XX. Ketika dia pertama kali mulai bermain gitar pada usia 15 tahun di London Selatan, dia hanya bersenandung mengikuti nada, sebagai gejala rasa malu yang menyakitkan. Romy mengaku bernyanyi dengan sangat pelan karena dia tidak ingin ayahnya mendengarkan dia bernyanyi. Dia tidak ingin ada yang tahu dia bisa bernyanyi walau dia suka bernyanyi.

Album “Mid Air” sebagian besar ditulis dan disusun selama lockdown, ketika Romy kangen ke klub. Romy merujuk pada tarian pop tahun 2000-an yang terasa nostalgia baginya untuk album studio perdananya yang akan rilis pada 8 September 2023. Album Madonna tahun 2005, “Confessions on a Dance Floor” dengan hitsnya “Hung Up”, juga menjadi album yang memberi pengaruh pada album studio perdana Romy ini. Kebanyakan lagu di dalam Mid Air ditulis Romy bersama Fred Again… dengan Stuart Price sebagai Produser.

Simak terus Fokus Artis Minggu Ini setiap Sabtu pukul 2 siang bersama Elis. Untuk tahu lebih banyak lagu-lagu Romy, cek playlist berikut: