Elephant Kind, band pop hybrid eksperimental Indonesia. Awalnya beranggotakan Bam Mastro (vokal/gitar), Dewa Pratama (gitar/synthesizer), Bayu Adisapoetra (drum) dan John Paul Patton (bas). Namun pada November 2015, John Paul Patton mengumumkan bahwa ia hengkang dari Elephant Kind untuk fokus pada band rock Kelompok Penerbang Roket. Gitaris mereka, Dewa Pratama juga hengkang pada November 2018. 2 personil mereka keluar, Elephant Kind terus menggeluti dunia musik dan memiliki formasi baru dengan bergabungnya Kevin Septanto (bass). 26 November 2014, EK melalui Label: Frisson Entertainment merilis album mini perdana mereka, Scenarios: A Short Film by Elephant Kind, lalu menghimpun album mini itu untuk menjadi rangkaian musik yang memiliki konsep visual. Seperti plot dalam film, antar lagu dalam film ini memiliki keterkaitan yang membangun jalan cerita, lengkap dengan prolog dan kisah utama tentang sang tokoh utama Julian Day, yang mengakhiri hidupnya di usia muda. Kemudian, konsep tersebut diterjemahkan menjadi sebuah film pendek berjudul Julian Day oleh sutradara Gianni Fajri pada tahun 2016. Promenades: A Short Film By Elephant Kind, album mini kedua EK, dirilis pada 30 September 2015, melalui label Frisson Entertainment. Album ini kembali melanjutkan kisah tokoh fiktif Julian Day yang sudah diperkenalkan di album debut, yaitu apa yang terjadi dengan Julian Day, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Album mini ke-dua Elephant Kind berisi tujuh lagu plus satu lagu bonus. Album tersebut sudah bisa dibeli di toko musik maya dan penyedia layanan streaming musik. Selain itu, Elephant Kind secara cuma-cuma memperdengarkan materi album barunya lewat YouTube. Album studio perdana EK, City J, rilis 21 September 2016, masih melalui label: Frisson Entertainment. Album studio City J terbentuk dari pengalaman dan kehidupan para personel Elephant Kind di Jakarta, kota yang kemudian dijuluki City J. Mereka berupaya mewujudkan pop yang visioner, sehingga mereka menyesuaikan lirik dan musik pada album ini dengan masyarakat modern dan kehidupan komersial. Untuk mengejar target pendengar dari masyarakat urban tadi, EK memilih menggunakan bahasa Inggris untuk semua lirik lagu mereka. Selang beberapa tahun setelah kesuksesannya dalam album studio perdana, City J, Elephant Kind kembali lagi dengan album studio kedua, The Greatest Ever, yang menjadi karya pertama Elephant Kind dalam formasi baru dan berisi sepuluh lagu di dalamnya. Rilis 15 Maret 2019 melalui label Cubs Club. The Greatest Ever menceritakan bagaimana perasaan mereka saat Dewa Pratama, sang gitaris, memutuskan keluar, sampai pengalaman Bam Mastro sang vokalis yang menjalani hubungan dengan seorang vegan. Single Modern Romance Dreaming (Lonely) adalah lagu terbaru Elephant Kind yang dirilis pada Jumat (28/5/2021) lalu. Single ini menjadi pembuka jalan menuju album studio ketiga EK, Superblue. Musik lagu ini diaransemen oleh Kevin Septanto dan lirik ditulis oleh Bam Mastro Bam Mastro, yang terinspirasi dari buku karya Aziz Ansari yang berjudul Modern Romance yang kemudian Bam sesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19 ini. |