FOTISMINI 30/01/2021

White Shoes & The Couples Company juga dikenal sebagai WSATCC beranggotaskan Aprilia Apsari, Saleh, Yusmario Farabi, John Navid, Ricky Virgana, dan Aprimela Prawidiyanti. Sejarah White Shoes & The Couples Company berawal di akhir tahun 2002. Tepatnya saat Aprilia Apsari (Sari) dan Yusmario Farabi (Rio), dua mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) berpacaran. Sama kayak mahasiswa IKJ lainnya, dua orang ini sering nongkrong di kampus. Ditengah banyaknya tugas, waktu luangnya mereka isi dengan iseng bikin lagu. Sampai akhirnya tercipta dua buah lagu: Windu & Defrina dan Runaway Song, yang ada di album perdana self titled WSATCC tahun 2005.

Kalo menyimak musik White Shoes, pasti kita bakal kebingungan menemukan era apa yang sebenernya dikulik sama band ini. Ternyata, WSATCC ini memang nggak memfokuskan diri pada era tertentu. Mereka sengaja melebarkan influence bermusik mereka mulai dari musik ’40-70-an. Mereka mengincar musik-musik era radio days. Saat TV masih merupakan barang mahal dan radio adalah satu-satunya sarana hiburan. Jadi, yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka membawakan musiknya.

WSATCC juga terkenal dengan penampilan mereka yang retro. Dulunya, mereka juga sempat cuma pakai kaos dan jeans untuk manggung. Tapi, pas manggung di depan umum, barulah mereka mulai memikirkan citra untuk band mereka. Pilihan jatuh pada gaya retro sampai saat ini katanya disesuaikan sama musiknya aja.

WSATC yang sudah berusia 17 tahun pada tahun 2020 lalu ini sudah memiliki 4 album. 2 full album yaitu self titled album rilisan tahun 2005 dan Vakansi rilisan tahun 2010. Sementara itu. 2 nya lagi adalah mini album, Skenario Masa Muda (2007) dan Menyanyikan Lagu Daerah (2013).

Grup musik White Shoes & The Couples Company (WSATCC) kasi kado akhir tahun untuk penggemarnya dengan merilis album baru berjudul 2020. Album 2020 akan terlebih dahulu dirilis dalam format CD Edisi Terbatas Buku Foto Istimewa sejumlah 2020 eksemplar. Pemesanan CD edisi terbatas sudah ditutup 27 Desember 2020 lalu. Album 2020 dikemas dalam bentuk buku foto setebal 60 halaman dan pembuatan konsep rilisan istimewa ini diarahkan sendiri oleh WSATCC dengan dukungan banyak teman yang andal di bidangnya dalam bidang desain grafis, fotografi, dan tulisan. Album baru ini juga melanjutkan eksplorasi WSATCC dalam penciptaan musik pop sinematik dipadukan dengan pembuatan lirik yang mengangkat cerita kehidupan urban berdasarkan pengalaman hidup mereka.